Coba Gratis Sekarang

Waspadai Pneumonia pada Anak Ketika Musim Hujan Datang

Waspadai Pneumonia pada anak ketika musim hujan datang. Taukahh kamu bahwa Pneumonia adalah penyebab kematian anak terbesar dibandingkan penyakit menular lainnya. Merujuk sudi yang diadakan di China kasus penularan pneumonia akibat Mycoplasma pneumoniae lebih banyak ditemukan pada anak usia sekolah (32,9%) dan anak usia prasekolah (33,9%). Angka penularan pada anak balita dan bayi lebih rendah.

Apa itu Pneumonia pada Anak?

Peneumonia pada anak adalah salah satu kondisi infeksi paru-paru yang dapat mempengaruhi satu atau kedua paru-paru. Infeksi ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Pneumonia pada anak seringkali muncul setelah anak mengalami flu atau pilek, ketika mikroorganisme dapat dengan mudah menyebar ke dalam paru-paru yang melemah. 

Beberapa virus yang menyebabkan Pneumonia pada Anak adalahrhinovirus, virus influenza, dan respiratory syncytial virus (RSV). Selain itu, virus campak (morbili) juga dapat menyebabkan komplikasi berupa pneumonia pada kondisi tertentu. Pneumonia dapat menular dan bisa menyebar melalui bersin ataupun bersin. 

Ada Beberapa Faktor yang Dapat Menigkatkan Risiko Pneumonia pada Anak:

Usia: Bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang, sehingga lebih rentan terhadap infeksi.

Kondisi kesehatan yang melemahkan: Anak-anak dengan kondisi kesehatan kronis, seperti asma atau penyakit jantung, memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia.

Paparan asap rokok: Anak-anak yang terpapar asap rokok memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia karena merokok dapat merusak saluran pernapasan.

Tinggal di area yang padat penduduk: Lingkungan dengan banyak orang dapat meningkatkan risiko penularan infeksi.

Tidak mendapat vaksinasi: Vaksinasi dapat membantu melindungi anak-anak dari penyakit infeksi, termasuk beberapa jenis pneumonia.

Baca juga: Pelayanan Klinik Pratama BPJS dalam Masyarakat

Gejala Pneumonia pada Anak Dapat Bervariasi, Tetapi Beberapa Tanda Umum Meliputi:

  • Demam tinggi
  • Batuk, terkadang disertai dengan lendir yang berwarna hijau atau kuning
  • Napas cepat atau sulit bernapas
  • Nyeri dada
  • Sesak napas (ditandai napas yang cepat, tarikan dada, napas cuping hidung, tampak biru, penurunan saturasi oksigen), sulit makan dan minum, penurunan kesadaran (anak tampak lemah dan lebih banyak tidur)
  • Menggigil
  • Kelelahan dan kelemahan
  • Kehilangan nafsu makan

Jika dicurigai anak mengalami pneumonia, segera berkonsultasi dengan dokter. Pneumonia pada anak dapat diobati dengan antibiotik jika disebabkan oleh bakteri, sedangkan jika disebabkan oleh virus, perawatan lebih bersifat suportif dengan meminimalkan gejala dan memberikan waktu tubuh untuk melawan infeksi.

Pencegahan pneumonia pada anak melibatkan vaksinasi, menjaga kebersihan tangan, memberikan nutrisi yang baik, dan menghindari paparan asap rokok. Peran orang tua dalam mendeteksi gejala awal dan memberikan perawatan yang tepat sangat penting untuk membantu anak pulih dengan cepat.

Pneumonia pada anak dapat memiliki sejumlah akibat atau risiko yang serius terkait dengan kesehatan. 

Beberapa Dampak atau Risiko yang Dapat Terjadi:

  1. Kerusakan Paru-Paru: Pneumonia dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru. Hal ini dapat menghambat kemampuan paru-paru untuk mengembang dan menyusut dengan normal, yang berdampak pada fungsi pernapasan.
  2. Kesulitan Bernapas: Infeksi pada paru-paru dapat menyebabkan penumpukan cairan dan peradangan, yang dapat membuat anak sulit bernapas. Kesulitan bernapas dapat meningkatkan kerja jantung dan menyebabkan ketidakseimbangan oksigen dalam tubuh.
  3. Hipoksia (Kekurangan Oksigen): Pneumonia dapat menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah, yang disebut hipoksia. Kondisi ini dapat berdampak negatif pada organ dan jaringan tubuh, terutama otak dan jantung.
  4. Syok Septik: Pneumonia yang parah atau disertai dengan infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh dapat menyebabkan syok septik. Ini adalah kondisi serius yang terjadi ketika respon tubuh terhadap infeksi menyebabkan reaksi inflamasi yang melibatkan seluruh tubuh.
  5. Komplikasi Neurologis: Kekurangan oksigen yang berkepanjangan akibat pneumonia dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel saraf. Hal ini dapat berpotensi mengakibatkan komplikasi neurologis, seperti kejang atau gangguan neurologis permanen.
  6. Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan: Pneumonia yang berulang atau parah pada masa kanak-kanak dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan nutrisi dan kurangnya oksigen dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik dan kognitif.
  7. Keterlambatan dalam Kesembuhan: Pneumonia yang tidak diobati atau tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan proses penyembuhan yang lebih lama. Hal ini dapat mengakibatkan absennya anak dari kegiatan sehari-hari dan pendidikan.
  8. Kematian: Pneumonia, terutama jika tidak ditangani dengan cepat dan efektif, dapat menyebabkan kematian. Risiko ini lebih tinggi pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau faktor risiko lainnya.

Cara Mencegah Pneumonia pada Anak

Vaksinasi: Vaksinasi adalah langkah pencegahan utama untuk mencegah beberapa jenis pneumonia. Imunisasi rutin pada bayi dan anak-anak, termasuk vaksin pneumonia (vaksin PCV13 dan vaksin PPSV23), dapat membantu melindungi mereka dari penyakit ini.

Menjaga Kebersihan Tangan: Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun secara teratur, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan setelah bersin atau batuk. Ini membantu mengurangi risiko penularan infeksi.

Hindari Paparan Asap Rokok: Asap rokok dapat merusak saluran pernapasan dan meningkatkan risiko infeksi paru-paru. Hindarilah merokok di dalam rumah atau di dekat anak-anak.

Promosi Gaya Hidup Sehat: Berikan pola makan seimbang dengan nutrisi yang cukup. Anak-anak yang mendapatkan nutrisi yang baik memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Pastikan anak mendapatkan cukup istirahat, olahraga, dan paparan sinar matahari untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Hindari Kontak dengan Orang Sakit: Kurangi kontak anak dengan orang yang sedang sakit, terutama jika orang tersebut memiliki gejala infeksi pernapasan.

Menjaga Kebersihan Lingkungan: Pastikan lingkungan tempat tinggal anak bersih dan bebas dari alergen atau zat berbahaya. Ventilasi yang baik di rumah juga penting untuk menjaga udara tetap segar.

Perhatikan Lingkungan Sekolah dan Tempat Bermain: Pastikan bahwa tempat-tempat di mana anak berinteraksi dengan banyak orang, seperti sekolah atau tempat bermain, menjaga kebersihan dan memiliki kebijakan kebersihan yang baik.

Pentingnya Menyusui: Menyusui eksklusif pada bayi selama enam bulan pertama dapat memberikan kekebalan tambahan dan nutrisi penting yang membantu melindungi mereka dari infeksi, termasuk pneumonia.

Segera Konsultasikan dengan Dokter: Jika anak menunjukkan gejala infeksi pernapasan, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Ingin mengetahui lebih lanjut tentang eKlinik?

Coba langsung demonya secara GRATIS di

eKlinik–> demo.eklinik.co

Faskes Pratama -> pratama.eklinik.co

Atau Hubungi Admin kami di

WA/Telp : 0821-1682-0001

Berita Terkait

Hari Malaria Mengenal Bahaya dan Upaya Meminimalisirnya
  • 27, April 2024

Hari Malaria: Mengenal Bahaya dan Upaya Meminimalisirnya

Setiap tahun, tangal 25 Mei diperingati sebagai hari malaria...

author-avatar
Posted By WebMaster
  • 17, April 2024

Pengertian Rekam Medis dan Fungsinya

Apa Itu Rekam Medis? Perjalanan pasien mendapatkan perawatan, baik...

author-avatar
Posted By WebMaster
  • 9, April 2024

Tim eKinik Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H

Tim eKinik by Indoweb Grub mengucapkan Selamat Hari Raya...

author-avatar
Posted By WebMaster
  • 8, April 2024

𝐃𝐚𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐃𝐢𝐬𝐤𝐨𝐧 𝟕% 𝐬𝐩𝐞𝐬𝐢𝐚𝐥 𝐝𝐢 𝐏𝐞𝐤𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐑𝐚𝐦𝐚𝐝𝐡𝐚𝐧!!!​

Promo eKlinik 𝐃𝐚𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐃𝐢𝐬𝐤𝐨𝐧 𝟕% 𝐬𝐩𝐞𝐬𝐢𝐚𝐥 𝐝𝐢 𝐏𝐞𝐤𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫...

author-avatar
Posted By WebMaster
Tim CS kami ada di sini untuk menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!